Rabu, 31 Januari 2018

SEJARAH DESA PUSAKARATU


SEJARAH DESA PUSAKARATU



A.LETAK GEOGRAFIS DESA PUSAKARATU

Desa Pusakaratu terletak di wilayah Perkantoran Kecamatan Pusakanagara.sebelah barat berbatasan dengan Desa Kotasari,sebelah utara berbatasan dengan Desa Gempol dan Kalentambo,sebelah timur berbatasan dengan Desa Kebondanas dan sebelah selatan berbatasan dengan Jalan raya Pantura dan Kecamatan Pusakajaya,yang  dulunya adalah sebuah nama Desa yang merupakan bagian dari Kecamatan Pusakanagara.Namun sekitar tahun 2009 mekar menjadi Kecamatan Pusakajaya.


B.ASAL-USUL NAMA DESA PUSAKARATU

VERSI PERTAMA

Ada beberapa versi mengenai asal usul Desa Puakaratu. Menurut Buku BABAD TANAH SUBANG, dahulu kala di zaman kerajaan MATARAM ISLAM terjadi penyerangan ke wilayah Batavia (sekarang Betawi) yang pada saat itu di duduki oleh tentara VOC (Belanda) Namun karna Perjalanan dari Pusat kerajaan Mataram menuju Batavia itu cukup memakan waktu yang lama, akhirnya serombongan pasukan mataram kehabisan perbekalan dan pada akhirnya kalah dalam penyerangan melawan tentara VOC karna kondisi fisik yang lemah. Pemimpin Pasukan mataram memutuskan kembali ke Mataram namun sebagian besar pasukan mengalami kelelahan fisik dan tidak kuat melanjutkan perjalanan ke Kerajaan Mataram . Akhirnya pemimpin pasukan memutuskan bermukim di sebuah tempat dan mengumpulkan semua benda-benda pusaka beserta Panji kebesaran Mataram untuk di kubur dalam suatu tempat yang saat ini disebut-sebut sebagai Desa Pusakaratu. Dan ebagian besar pasukan Mataram menetap di tempat ini dan bertahan hidup dengan bercocok taman palawija dll.

Dari sinilah asal usul nama Desa Pusakaratu yaitu di ambil dari sekumpulan benda – benda Pusaka dan Panji kebesaran kerajaan Mataram Islam yang di kubur di Desa tersebut. Hal ini di buktikan dengan adanya KALI MATARAM yang mengelilingi Desa Pusakaratu dan juga KALI SEWO yang  terletak di bagian timur kecamatan Pusakajaya yang membatasi anatara kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang. Nama kali sewo diambil dari Kisah tentara sewu ( tentara seribu) yang hilang di kali tersebut.tentara tersebut adalah para perajurit mataram. Orang – orang dulu menyebutnya KALI SEWU dan sekarang menjadi KALI SEWO.


VERSI KEDUA

Versi yang kedua berdasarkan Cerita Para sesepuh Nama Pusakaratu berhubungan erat dengan Pusakanagara yang dalam hal ini sebagai Kecamatan.Kecamatan Pusakanagara pada Tahun 1859 bernaung dibawah Kademangan Pamanukan yang konon menurut sejarah bahwa di Kantor Pamanukan dulu ada Kantor Kawedanan (kisah Hindia Belanda) yang berinduk pada Kadipaten Subang. Di bagian pesisir utara Kadipaten Subang dibagi menjadi dua Kademangan yaitu Kademangan Pamanukan dan Kademangan Ciasem.
Nama Pusakaratu berhubungan erat dengan cerita Legenda DEWI MILANG SARI yang ada di Pamanukan, SANGHYANG SRI yang ada di Ciasem, NYIMAS SUNTI yang ada di Pusakanagara tepatnya di Desa Pusakaratu dan ARYA WANGSA JATI yang ada di Kecamataan Pusakajaya tepatnya di Desa Kedung Jati.
Karana antara Kecamatan Pusakajaya dan Kecamatan Pusakanagara dulunya satu Kecamatan yaitu Kecamatan Pusakanagara,makanya nama-nama Desa yang ada pada kedua Kecamatan tersebut memilki kesamaan di bagian belakang dari nama-nama Desa yang ada dikedua Kecamatan tersebut  seperti halnya Desa Pusakajati,,Mekarjati (bagian Kecamatan Pusakanagara) Curugjati,Pasirjati,Kedungjati,dan Babakanjati (bagian Kecamatan Pusakajaya) yang konon katanya nama-nama tersebut di ambil dari nama nenek moyang yaitu ARYA WANGSA JATI dan KI TUNGGUL JATI.

Menurut salah satu nara sumber, beliau mengatakan ada makna Filosofi dari nama Pusakaratu dan Pusakanagara yaitu :
”Pusakane ing Ratu lan Pusakane ing Nagara” ( Pusakanya Raja dan Pusakanya Negara ) yang berarti Seorang Pemimpin harus memiliki sifat Arif,Adil dan bijaksana agar terwujud suatu kehidupan Masyarakat yang Sejahtera. Filosofi ini menurut nara sumber adalah filosofi dari Ibu Ratu yang memimpin sebuah kerajaan ghoib yang ada di Nagara diatas Nagara di wilayah tataran Pusakajati yang merupakan bagian dari Desa Pusakaratu..

Dikisahkan Dahulu kala konon diwilayah Pusakaratu banyak tumbuh pohon jati dan pohon awi (bambu) dari situlah Desa Pusakaratu di bagi menjadi dua Dusun yaitu Dusun Pusakajati dan Dusun Ciawitali. Selain banyak pohon-pohon tersebut banyak juga Rawa-rawa dan hutan yang angker.
Pada suatu hari didaerah tersebut mengalami berbagai musibah yang mengerikan yang menyebabkan banyak penduduk yang meninggal. Hampir setiap hari penduduk daerah ini meninggal . berbagai usaha di telah tempuh untuk mengatasi musibah ini namun sia sia yang pada akhirnya penduduk banyak yang pindah mencari kampung lain.

Kabar ini menyebar kebeberapa kerajaan sekitar seperti kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Cirebon sehingga kedua  kerajaan tersebut mengutus beberapa utusan untuk mencari tau penyebab musibah yang terjadi di daerah terebut diantaranya adalah Putra Adipati Indramayu dari kerajaan Pajajaran yang bernama Arya Kiban atau Raden Sutajaya,sementara dari Kerajaan Cirebon mengutus dua orang santri yaitu Nyi Mas Sunti dan Arya Wangsa Jati.

Setelah diutusnya beberapa utusan dari kedua kerajaan tersebut untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi, akhirnya daerah Pusakratu kembali normal, Wargapun kembali kedaerah tersebut untuk memulai berkativitas seperti bercocok tanam palawija dan lain-lain ada juga warga pendatang dari Indramayu Dan Cirebon untuk menetap dan tinggal di daerah ini hingga sekarang.


C.PEMBAGIAN WILAYAH DESA PUSAKARATU

Pusakaratu terdiri dari dua Dusun yaitu Dusun Pusakajati dan Dusun Ciawitali.

A. Dusun Pusakajati meliputi :

1. Blok Bedeng
Blok bedeng terdiri dari RT 03 dan RT 21 meliputi Bedeng kidul(Selatan) dan Bedeng kaler(utara).
Disebut Blok Bedeng konon dulu di daerah tersebut banyak terdapat bedengan rumah para pekerja Pabrik penggilingan Padi yang didirikan Oleh pemerintahan Belanda yang sekarang tinggal Puing-puing bangunan yang telah lekang dimakan waktu.

2.Pamekaran
Blok Pamekaran hanya terdiri dari satu RT yaitu RT 02. Di daerah ini dibangun perkantoran dan instansi yang meliputi  Kantor kecamatan Pusakanagara,Kantor Balai Desa Pusakaratu,Kapolsek,Koramil,Kantor PKK,Kantor Pengairan,Gedung PGRI, Kantor Kwaran, Kantor Dinas Pendidikan,Kantor UPTD,Puskesmas,Kantor BPR, SDN.Pusaka 1,SDN Pusaka II,SDN Balebat dan Gedung Olahraga (GOR)

3.Curug jati
Curugjati meliputi RT 07,08, dan RT 09 . Di Daerah ini terdapat banguan sekolah yaitu SMPN 1 PUSAKANAGARA,SMP BINA BANGSA dan SDN.KIHAJAR DEWANTARA selain itu terdapat pula Kantor POS. Nama Curug jati di ambila dari cerita legenda yang konon dahulu kala di daerah ini terdapat curug (air terjun) yang dibawahnya terdapat papan jati yang menurut para Ahli kebatinan curug tersebut masih ada sampai sekarang.

4.Kampung Waled
Bok Kampung Waled hanya terdapat satu RT yaitu RT 06. Di daerah ini terdapat Situs Keramat, yaitu Situs SUMUR NYINAD GEDE SUNTI yang saat ini diurus oleh seorang KUNCEN yang bernama BAPAK JAHARI ( mantan Kepala Desa Pusakaratu ) situs sumur Nyimas Gede Sunti ini sampai sekarang masih di lestarikan oleh Masyarakat sekitar karena dianggap Keramat dan sebagai satu satunya tempat bersejarah peninggalan dari zaman para Wali Yang menurut pakar supranatural adalah tapakan dari Mbah Kuwu Sangkan/Pangeran Cakra Buana/ Pangeran Cakra Bumi/ Raden Walang Sungsang/ Syeikh Somadullah yang ada di Cirebon. Hingga saat ini masih aktif kegiatan rutinitas di Situs sumur Nyimad Gede Sunti yaitu acara Dzikir bersama yang dilaksanakan oleh masyarakat sekitar dari berbagai kalangan, dan dari luar daerah yang di laksanakan setiap malam Senin Kliwon dan di pimpin oleh Ustadz Abdurrohman,S.Pd.I 

B. Dusun Ciawitali meliputi :

1.Ciawitali
Ciawitali terdiri dari RT 10,11,12,15,16,17,18 dan RT 22. Kampung Ciawitali merupakan daerah perbatasan antara Pusakaratu dan Gempol. Di wilayah ini terdapat Gedung sekolah yaitu SMAN 1 PUSAKANAGARA, SMK BINA BANGSA, MTS BINA BANGSA, dan SDN.AIRLANGGA. Nama Ciawitali sendiri di ambil sejarah awalnya daerah tersebut terdapat banyak pohon awi tali ( bambu tali ) dan masih berupa rawa - rawa penuh air yang dalam bahasa sunda air itu di sebut Ci. Maka daerah tersebut di nanakan CIAWITALI. 

2.Karangsari
Karangsari meliputi RT 19 dan RT 20. Sebelum menjadi Karangsari  nama kampung ini adalah Karangsarja yang di ambil dari nama sesepuh daerah tersebut. Dinamakan karangsari karena konon katanya di daerah tersebut,hampir disetiap pekarangan rumah penduduk terdapat banyak tanaman bunga yang harum mewangi,sehingga warga menyebutnya Karangsari. Karangsari merupakan daerah bagian ujung barat Desa Pusakaratu berbatasan dengan Desa Kotasari dan Desa Gempol.

3.Karangtambah
Karangtambah meliputi RT 13 dan RT 14. Tidak banyak cerita mengenai daerah ini. Namun Orang-orang menyebutnya kampung blok santri karna mayoritas masyakat Karangtambah mendidik anak-anak mereka dengan pendidikan Pesantren dan Madrasah sehingga banyak yang menjadi santri,ustadz,dan Kyai yang merupakan pondasi akhlaq bagi generasi penerus bangsa. Tidak hanya itu,masyarakat Karangtambah juga kental dengan Kesenian dari mulai membuat Kaligrafi, Seni Suara,melukis, dan bermain musik. Salah satunya adalah Group musik Religi EL-BARKAH yang mendominasi lagu- lagu sholawat dan Balasik(irama padang pasir). Mengenai asal usul namanya ada yang menatajan itu asalnya daerah tersebut adalah lahan baru dibuka untuk pemukiman yang terus bertambah maka daerah tersebut dinamai Karangtambah ada juga  yang mengatakan karangtambah itu asal kata dari KARANG (tempat) bagi orang yang ingin mencari tamba ( obat ) atau istilahnya tetamba alias melakukan syareat baik itu pengobatan  ataupun tujuan lainnya.
Antara Masyarakat Karangtambah dan Kalentambo adalah satu keturunan dari EMBAH BUYUT TAMBI dari Indramayu Beliau adalah Seorang Waliyullah dan juga seorang seniman. Hal ini di buktikan dengan adanya istilah ikatan keluarga yang disebut dengan BLOK TAMBI (Karangtambah dan Kalentambo). Setahun sekali antara Masyarakat karangtamabah dan kalentambo mengadakan Kunjungan ke makam Leluhurnya yaitu MBAH BUYUT TAMBI  yang berada di Desa Tambi Kidul Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu, yang di kenal dengan istilah MERMULE. Kegiatan ini dilakukan semata untuk Menyatukan  atau ajang silatuahim bagi keturunan Mbah Buyut dari berbagai wilayah dan untuk mengenang   jasa-jasa Beliau semasa hidupnya.


D. MASA KEPEMERINTAHAN DESA PUSAKARATU


  • Sebelum Tahun 1930 Pusakaratu merupakan wilayah KAWEDANAN / WEDANA Pamanukan yang di awasi oleh seorang Petugas (NT). Masyarakat menyebutnya Pak NT. Masyarakat Desa Pusakaratu mayoritas bermata pencaharian sebagai Buruh Tani,Petani dan Wiraswasta. Desa Pusakaratu terdiri dari dua Dusun dan tujuh Kampung yang sudah di sebutkan diatas.Dari tahun 1930  sampai sekarang Desa pusakaratu telah mengalami bebrapa kali pergantian pemimpin. Diantara mereka yang pernah memimpin Desa Pusakaratu adalah :


     1. Bapak Marku   ( 1930 - 1940 )
     2. Bapak Waji   (1940 - 1950 )
     3. Bapak Restangi  ( 1950 - 1960 )   
     4Bapak Sukarno  ( 1960 - 1970 )
      5. Bapak Suratno  ( 1970 - 1980 )
      6Bapak Jahari    ( 1980 - 1988 )       
      7. Bapak Sumanta  ( 1988 - 1996 )
      8. Ibu Siti Wati  ( 1996 - 2004 ) 
      9. Bapak Uci Suseno ( 2004 - 2009 )
    10. Bapak Dariman ( 2009 - 2014 )
    11. Bapak Uci Suseno  ( 2014 )
          yang kemudian di gantikan oleh Bapak Aan Ana               karena beliau wafat di tahun tersebut
    12. Bapak Aan Ana ( 2014 - 2019 )
13. Bapak Aan Ana ( 2019 - 2024 )



SUMBER :
- Buku "BABAD TANAH SUBANG" yang diedarkan
   oleh Pemerintah Kabupaten Subang.
- Bapak Bambang  (Ki Wijasena) 
- Bapak Dakus (Sesepuh Ciawitali)


PENULIS :
ZAENAL MUSTOFA,S.Pd.I